Cantik, seksi, dan bertubuh indah. Dengan modal kewanitaan itu Marilyn Monroe menjadi simbol seks di zamannya. Kematiannya yang tragis dan misterius membuat kenangan atas perempuan bernama asli Norma Jeane Mortenson, tak lekang dimakan waktu.
Seperti dimuat Daily Mail, (28/12/2012), baru-baru ini sebuah dokumen yang dirilis Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI), mengungkap bagaimana lembaga itu melacak dugaan keterkaitan Monroe dengan komunisme pada tahun 1956.
Agen intelijen mendokumentasikan telepon anonim ke media New York Daily News tahun itu, yang memperingatkan bahwa penulis drama, Arthur Miller adalah seorang komunis. Dan Monroe, juga "masuk ke orbit komunis" setelah pernikahan mereka awal tahun 1956. Panggilan telepon itu dilakukan pada 11 Juli 1956.
Pria anonim itu juga menyebut, perusahaan milik sang artis, Marilyn Monroe Productions "dipenuhi orang-orang komunis" dan uang yang dikumpulkan dari sana digunakan untuk mendanai aktivitas komunis.
Ia juga menyebut, pernikahan Miller dengan Monroe yang mengikuti tata cara agama Yahudi hanya "kedok".
Miller, kata pria itu, 'masih jadi anggota CP (Partai KomunisP dan ada di garis depan bidang kebudayaan."
Monroe dikhawatirkan direkrut oleh Partai Komunis selama masa jabatan lama Direktur FBI J. Edgar Hoover. Dokumentasi tentang Monroe dimulai 1955, kenbanyakan fokus pada perjalanan dan asosiasinya, yang diduga mengarah pada keterkaitannya dengan gerakan kiri.
Belum ada konfirmasi resmi soal tuduhan ini, baik atas Marilyn Monroe atau mantan suaminya, Miller.
Pendokumentasiannya berlanjut hingga beberapa bulan setelah Monroe meninggal, termasuk sejumlah berita dan referensi biografi Norman Mailer, yang berfokus pada pertanyaan, apakah Monroe dibunuh oleh pemerintah.
Dokumen yang dirilis tahun 2006 itu adalah salah satu kepingan teka-teki tentang apa saja yang diketahui FBI tentang artis tenar itu, saat ia ditemukan meninggal dunia 5 Agustus 1962 itu. Yang sampai kini masih jadi misteri.
FBI merilis banyak dokumen tentang Monroe ke publik, tapi kebanyakan telah disunting.
Pesta Seks dengan Kennedy
Salah satu dokumen FBI yang muncul ke publik adalah dugaan John F Kennedy dan dua saudaranya, Robert dan Ted Kennedy menggelar pesta seks.
Kennedy bersaudara dikabarkan mengadakan pesta mesum itu di suite milik John F Kennedy di Hotel Caryle, New York. Salah satu obyek pesta seks itu diyakini artis seksi, Marilyn Monroe.
Informasi tentang dugaan pesta seks diperoleh FBI pada Juli 1965 dari seorang informan mafia yang 'terpercaya' yang melapor ke kantor FBI di Milwaukee.
Mereka yang dilaporkan ada dalamnya itu di antaranya, Kennedy bersaudara -- John, Robert, dan Ted, Marilyn Monroe, Frank Sinatra, Sammy Davis Jr, Peter Lawford dan istrinya, Patricia Kennedy.
Sudah jadi rahasia umum, awal 1960-an Kennedy berhubungan intim dengan Marilyn Monroe, apalagi setelah artis itu menyanyikan lagu 'Selamat Ulang Tahun Mr Presiden' khusus untuk John Kennedy, saat presiden AS itu merayakan
pesta ulang tahun ke 45.(Ein)
Bersumber dari : Liputan6 - Elin Yunita Kristanti