Jumat, 29 Agustus 2014

Tongseng Codhot(Kelelawar) dan Bajing Siapa Berani

Inspirasi Romiyati memilih codhot (kelelawar) dan bajing (tupai) menjadi bahan kuliner berasal dari upayanya menangkap beberapa dari kawanan mereka yang merusak hasil panen kelapa, aren, dan buah-buahan. Codhot dan bajing merupakan hama yang dinilai meresahkan penduduk sekitar, kebetulan suami Romiyati mempunyai hobi berburu hama-hama tersebut, hal inilah yang mendasari untuk membuka warung makan dengan kuliner khas codhot dan bajing.



Romiyati lebih sering menyajikan kuliner utama warung makannya dengan dimasak tongseng, karena olahan ini yang paling digemari. Tongseng codhot selain rasanya yang khas, juga diyakini mampu menyembuhkan penyakit asma. Sedangkan, tongseng bajing dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan tongseng emprit mampu menambah stamina dan penyembuh asam urat. Cara masaknya hampir sama dengan daging lainnya atau ayam. Setelah dikuliti dan dibersihkan, kemudian dagingnya direbus hingga empuk, lalu potong kecil-kecil dagingnya (dipisahkan dengan tulang) kemudian dimasak dengan menggunakan sedikit air. Setelah mendidih, cukup tambahkan bumbu ketumbar, bawang merah, bawang putih dan merica yang telah dihaluskan. Berikan garam, penyedap rasa dan kecap lalu tunggu hingga kuah meresap. Hidangan tongseng pun siap disajikan.

Warung ini buka tiap pukul 15.00-22.00 WIB. Harga tiap porsi tongseng Codhot di warung ini berkisar Rp.7.000,00 Sedangkan, satu porsi tongseng bajing dihargai Rp.15.000,00 dan tongseng emprit Rp.8.000,00. Kuliner ini bukan hanya soal rasanya tapi juga khasiatnya bagi kesehatan tubuh. Berlokasi di Jl Bantul Km 5,5 Yogyakarta.

Bersumber dari : Arisca meir/kotajogja.com

Rabu, 27 Agustus 2014

Berani Cicipi Kuliner Ayam Hitam yang Eksotis?


ayam Silkie dipercaya memiliki khasiat yang sangat bagus untuk memulihkan kondisi ibu yang baru melahirkan.
Anda pasti menyangka jika ayam Cemani adalah satu-satunya ayam yang identik dengan sebutan ayam hitam. Namun siapa yang menyangka, ternyata selain ayam Cemani, masih ada ayam lainnya yang terkenal dengan sebutan ayam hitam.

Seperti yang dilansir dari Odditycentral, Jumat (13/6/2014), ayam bernama Silkie adalah ayam yang berwarna hitam tanpa campur tangan bumbu atau hasil kimia apapun.

Berdasarkan studi genetik, ayam Silkie muncul akibat kondisi fibromelanosis, yaitu mengalami mutasi genetik yang tidak biasa, dimana pigmen yang berkembang hanya melanin yang bertanggung jawab terhadap warna hitam.


Ayam hitam ini dapat ditemukan di wilayah Asia, khususnya di negeri tirai bambu. Biasanya di Tiongkok, ayam ini dijadikan hidangan khas dalam perayaan tertentu.

Tak jarang juga, restoran di Tiongkok menjadikannya kuliner andalan yang memiliki khasiat khusus pada kesehatan. Di Indonesia, beberapa restoran di Batam dan Jakarta mengimpor langsung ayam berwarna hitam ini dari Tiongkok untuk dijadikan penganan spesial yang tentunya memiliki harga yang relatif mahal.

Ayam Silkie banyak dijual hingga ke negara Eropa dan Amerika. Di sana, ayam Silkie lebih banyak digunakan untuk peliharaan dan hiasan. Sementara di Tiongkok, ayam yang dikatakan memiliki rasa lebih manis daripada ayam pada umumnya dijadikan kuliner berkhasiat.


Tak hanya untuk kebugaran tubuh, ayam ini juga dipercaya memiliki khasiat yang sangat bagus untuk memulihkan kondisi ibu yang baru melahirkan. Orang Tionghoa pun percaya, mengonsumsi ayam ini dapat membuat energi yin dalam diri menjadi lebih positif.

Tidak hanya sampai di situ saja, ayam Silkie juga memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit diabetes, autisme hingga memiliki kehebatan dalam menaikkan massa otot tubuh. Hal ini dikarenakan ayam silkie juga mengandung karnosin (peptida alami) yang sangat tinggi, yang berguna untuk menaikkan massa otot tubuh.

Di Tiongkok, ayam Silkie dimasak sebagai kaldu yang dicampur dengan ginseng, jamur shittake dan juga tiram serta beragam rempah-rempah lainnya. Ayam ini bisa hanya dimanfaatkan kaldunya, bisa juga dimanfaatkan sekaligus dengan dagingnya untuk memperoleh khasiat yang optimal. (Ars/Liz)

Bersumber dari : Liputan6 - Elizabeth Swanti

Senin, 25 Agustus 2014

Inikah Restoran Termahal di Dunia?

Restoran Sublimotion di Spanyol disebut-sebut sebagai restoran termahal di dunia. Restoran ini hanya memuat 12 orang dengan suasana latar yang bisa berubah-ubah, bahkan aroma, suhu, dan musik, yang diatur sesuai menu yang disajikan.

Sebuah restoran di Pulau Ibiza bernama Sublimotion disebut-sebut sebagai restoran termahal di dunia. Tamu yang ingin makan di tempat ini harus merogoh kocek sebesar 1.250 poundsterling atau sekitar Rp 24 juta per orang.

Di dalam restoran ini hanya tersedia 12 kursi. Itu artinya restoran ini hanya menerima tamu sebanyak 12 orang setiap waktunya. Restoran Sublimotion berada di dalam Hard Rock Hotel. Sebuah restoran yang konsepnya merupakan karya koki andal, Paco Roncero.

Tamu yang datang dijanjikan akan merasakan pengalaman kuliner yang menggunakan setiap indera manusia. Ibarat sebuah pertunjukan, pengalaman menikmati makanan di restoran ini berlangsung selama 2,5 jam.

Salah satu menu di Restoran Sublimotion, Spanyol.

Saat masuk ke dalam, jendela buram yang menyambut tamu menjadi transparan. Sekilas tamu bisa melihat para pekerja dapur. Lalu semuanya menjadi gelap. Kemudian tamu diarahkan ke sebuah lift besi diiringi layar bercahaya dan simulator, dan tambahan musik menggema, memberi kesan tamu tengah terjun ke bawah tanah, seakan berada di dalam sebuah wahana Disneyland.

Selanjutnya, pengunjung akan tiba di sebuah ruangan serba putih berisi meja dan kursi berwarna putih. Hidangan yang disajikan pun ditemani permainan efek cahaya dan laser yang berbeda untuk setiap menu yang keluar. Suhu di ruangan, kelembaban, dan bahkan baunya dapat diubah untuk menyesuaikan dengan tiap hidangan, bersama iringan musik.

Uniknya, makanan yang disajikan penuh gaya dan ibarat berada di laboratorium. Misalnya, minuman koktail Bloody Mary yang dibuat sendiri dalam tabung reaksi. Ada pula minyak zaitun yang dibekukan dengan nitrogen, lalu ditambahkan pada roti dan tomat, memperlihatkan sentuhan modern pada hidangan tradisional Spanyol, Pan con Tomate.

Bersumber dari : travel.kompas