Kamis, 25 September 2014

Belalang Kriuk Kuliner Khas Gunung Kidul, Berani Coba?



Belalang Goreng telah menjadi salah satu kuliner khas Gunungkidul, Belalang itu serangga yang ada di ladang atau sawah. Masyarakat biasa menyebut belalang sebagai walang. Walang  atau belalang ini biasanya digunakan untuk makanan burung Sob. Emang di Jogja itu semuanya unik ya, belalang aja bisa jadi makanan khas yang unik. Pasti banyak yang nggak tahu kalau belalang bisa dibuat kuliner yang rasanya ajib banget.

Beberapa masyarakat bahkan lebih memilih untuk berjualan belalang goreng dari pada menjadi buruh bangunan. Karena emang harganya nggak murah Sob. Lumayan dari pada menjadi buruh bangunan. Kejanya juga lebih mudah dan ringan.

Pada musim penghujan, belalang kayu emang banyak ditemukan di ladang di sela-sela pohon ketela dan jagung. Cara nangkepinnya juga mudah, dilakukan malam hari dengan bantuan alat penerang misalnya senter. Cara kayak gini disebut nyuluh.Tapi, kalau pas musim kemarau, masyarakat harus menangkapnya di siang hari dengan menggunakan galah yang diberi jaring atau lem tikus dengan campuran kapas karena belalang tersebut hinggap dan mencari makan di pucuk-pucuk daun jati dan akasia yang tumbuh di sekitar lahan pertanian.

Sore harinya belalang tersebut dijajakan dipinggir jalan dengan cara direnteng atau dimasukkan dalam plastik. Belalang yang dijajakan di sini masih mentah dan masih hidup Tapi, kalau kamu pengen menikmati langsung makanan khas Gunungkidul ini nggak perlu khawatir karena udah banyak rumah-rumah makan yang menyediakan menu belalang goreng yang sudah diolah dengan bumbu khusus sehingga rasanya menjadi lezat dan gurih. Cara ngolahnya gampang Sob, yaitu belalang dibersihkan dari sayap, suthang(kaki bagian belakang), dan kotorannya. Lalu, belalang dicuci hingga bersih dan kemudian direndam selama 15 menit dengan bumbu-bumbu khusus. Siap digoreng.

Belalang goreng  khas Gunung Kidul ini rasanya beda tipis dengan udang goreng. Belalang goreng dengan racikan bumbu berupa tumbar, bawang putih, bawang merah, garam, dan gula merah dapat menghadirkan sensasi rasa gurih dan lezat. Selain itu, belalang goreng juga bertekstur renyah. Rasa gurih dan renyah belalang goreng diperoleh dari cara memasaknya yang terlebih dahulu digodhok atau direbus bersama bumbu-bumbunya lalu digoreng sampai kriuk-kriuk. Pengunjung yang ingin rasa pedas, bisa menambah pesanan berupa sambal belalang goreng. Belalang goreng biasanya disajikan sama nasi putih atau sego abang (nasi merah) yang masih hangat.

Tapi, bagi kamu yang belum pernah mencoba kuliner ini,mending hati-hati kalau mau makan belalang goreng ini. Karena bagi orang-orang tertentu, belalang goreng ini bisa menyebabakan alergi. Alergi yang ditimbulkan bisa berupa gatal-gatal hingga muntah.


Kalau kamu pengen beli belalang yang masih mentah atau hidup. Kamu bisa mendapatkannya di sepanjang jalan Baron. Akses kesananya gampang banget Sob. Kamu naik bus jurusan Jogja-Wonosari sampai terminal Wonosari. Habis itu ganti pakai bus jurusan Wonosari-Baron, sepanjang jalanmenuju Baron, kamu bakal ketemu masyarakat yang menjual belalang di pinggir jalan.

Tapi, kalau kamu ingin mencicipi belalang yang udah digoreng, kamu nggak usah khawatir  karena sejumlah warung makan di daerah Gunung Kidul telah menyediakan menu khas daerah ini. Salah satu warung makan yang cukup terkenal dengan menu belalang gorengnya terletak di Jalan K.H. Agus Salim, Wonosari, Gunung Kidul. Kamu juga dapat menemukan menu belalang goreng ini di warung-warung makan Pasar Munggi, Semanu. Nggak cuma itu, belalang goreng dalam bentuk kemasan plastik atau toples juga telah tersedia di pusat penjualan oleh-oleh, pasar-pasar tradisional, dan supermarket-supermarket di Gunung Kidul. Salah satu di antaranya adalah supermarket yang terletak sekitar 20 meter sebelah selatan Bandar Udara TNI Gading.


Harga satu porsi belalang goreng di warung-warung makan dijual seharga Rp. 7.000,00. Sementara itu, belalang yang masih mentah yang biasa dijajakan di pinggir-pinggir jalan ditawarkan sekitar Rp. 30.000,00 - Rp. 40.000,00 satu rentengnya, tergantung jumlah belalang setiap rentengnya. Jika dalam satu rentengnya lebih kurang 100 ekor belalang dijual seharga Rp. 30.000,00 dan jika satu rentengnya berjumlah sekitar 150 ekor belalang dijual seharga Rp. 40.000,00. Untuk belalang goreng dalam kemasan plastik dengan isi sekitar 10 ekor dijual seharga Rp. 5.000,00 sedangkan yang dikemas dalam toples dengan isi sekitar 30 ekor dijual seharga Rp. 25.000,00.

Bersumber dari : jogja.kotamini.com

Cokelat Unik dan Lezat Untuk Pengemar Film Star Wars



Anda menyukai kuliner yang berbahan dasar coklat? Coklat bukan hanya nikmat di makan tetapi jug dalam kandungan coklat banyak sekali manfaat yang didapatkan, Antara lain bisa menurunkan tekanan darah, menghaluskan kulit bahkan menurunkan kolesterol, hebatkan. Bukan itu saja bila anda sedang malas ataupun sedang galau, jangan lupa untuk mengkomsumsi coklat ini, karena coklat ternyata dapat memperbaikan mood anda yang galau itu loh.



Untuk para penggemar kuliner coklat dan menonton film Star Wars, jangan lewatkan mencoba cokelat yang satu ini. Cokelat yang dibuat dengan beragam bentuk dari film Star Wars, seperti Darth Vaders, Millenium Falcon, Han Solo dan robot kecil R2-D2.



Yang pasti akan membuat anda sayang memakannya. Dengan rasa yang nikmat produsen cokelat Sweet Belle Cakes yang memproduksi cokelat serial khusus Star Wars ini yang berjumlah 12 jenis cokelat, dari milk chocolate, white chocolate, dark chocolate, nutella, caramel, hingga kacang-kacangan dan marshmallow. Bisa kebayangkan kelezatannya.



Pembuatan coklat ini membutuhkan waktu yang cukup lama, hingga dua minggu untuk pembuatannya. Jadi cukup wajarlah harganya coklat ini dijual dengan harga 8 hingga 22 dollar Amerika. Coklat ini bisa di simpan dalam waktu yang lama asalkan di simpan di lemari pendingin.

Minggu, 21 September 2014

Gerai Sushi Ini Sajikan Kuliner Daging Kuda!



Kuliner asal Jepang, sushi biasanya dilapisi oleh daging salmon, ikan, tahu, dan beragam jenis makanan serta sayuran lainnya. Namun, ada sebuah restoran di daerah Shibuya, Jepang, yang menjual sushi yang dilapisi oleh daging kuda!



Sebuah distrik di Jepang, Ebisu Yokocho, merupakan distrik yang memiliki banyak restoran. Terdapat sekitar 21 restoran sushi dan bar di Ebisu Yokocho. Salah satunya adalah restoran Nikuzushi.



Terdapat keunikan dari restoran Nikuzushi ini, Dreamers! Dilansir dari en.rocketnews24, restoran ini menjual sushi dengan lapisan daging kuda. Dengan satu set sushi dijual seharga 1,600 yen atau setara dengan 160 ribu rupiah.



Satu set sushi dengan lapisan daging kuda ini berisikan delapan lembar lapisan daging kuda. Daging kuda yang digunakan oleh restoran ini sebagian besar diimpor dari negara Kanada.



Selain impor daging dari Kanada, terdapat pulau selatan Kysuhu yang merupakan produsen utama daging di Jepang. Hmm, berani coba sushi daging kuda ini, Dreamers?



Bersumber dari : Dreamersradio.com

Jumat, 19 September 2014

Cafe - Cafe Unik dari Berbagai Dunia

Bagi anda pencinta kuliner kopi, kini, anda dapat menikmati secangkir kopi sambil menikmati pemandangan yang unik - unik di berbagai negara di dunia ini. Kebiasaan menikmati secangkir kopi hangat dan dingin yang dinikmati di kafe unik ini sudah merupakan kebutuhan di beberapa negara di dunia ini. Anda bisa ngopi sambil bermain dengan kambing, kucing ataupun berayun santai. 

Seperti yang di lansir detik.com ini ada beberapa kafe di dunia yang menciptakan sensasi unik yang bisa dirasakan saat menikmati kopi ini. 

1. Cat Cafe



Sambil menikmati secangkir kopi dengan ditemani croissant, di sini anda dapat bermain dengan kucing-kucing. Jangan khawatir dengan kucing yang berada disini, karena seluruh kucing - kucing ini telah di periksa kesehatannya dan dijaga kebersihannya. 

Cafe ini dibentuk karena paris tidak mampu untuk menjaga hewan peliharaan di apartemen yang sempit di pusat kota. 


2. Hammock Cafe




Di cafe ini anda bisa menikmati secangkir kopi sambil berayun - ayun di jaring-jaring yang seperti kain menggantung yang memang dibuat sebagai tempat ayunan. Karena keterbatasan tempat maka untuk pelanggan hanya dapat menempati ayunan - ayunan tersebut 90 sampai 120 menit saja, agar seluruh pelanggan dapat menikmati tempat ini.

Cafe ini terletak di distrik Kichioji Tokyo, Jepang.


3. Goat cafe





Di Sakuragaoka Cafe di Shibuya, Tokyo, disini anda dapat menikmati secangkir kopi dengan berdekat-dekat dengan kambing, jangan takut bau, karena disini kambing - kambing nya diberi makanan khusus sehingga tubuh dan kotorannya pun tidak bau seperti kambing ternak biasanya. 

4. Cafe gempa



Bagi anda yang pernah mengalami gempa bumi, disini anda dapat merasakan apa yang namanya gempa, Di kafe ini, para pengunjung dapat merasakan sensasi gempa di sela-sela makan siang mereka. Dengan membuat simulasi 7,8 gempa bumi yang akan mengguncang kafe ini. lampu mulai bergoyang, wanita mulai teriak, kursi, meja mulai bergejolak. Berlainan dengan bencana gempa bumi, di cafe ini, anda tidak akan mengalami cedera yang serius, paling anda akan mengalami tumpahan minuman ataupun makanan yang sedang anda makan.


5. Cafe con Piernas



Bagi anda para lelaki, anda dapat memuaskan mata anda sambil menikmati secangkir kopi, karena di cafe ini para pelayan yang melayani memaki rok mini dengan sepatu hak tinggi. Cafe yang populer di Chili ini banyak dikunjungi para pengusaha setiap hari baik siang untuk makan siang maupun setelah pulang bekerja.


6. Dumpster Cafes




Bagi anda yang menyukai kekacauan sambil menikmati secangkir kopi, anda bisa mampir disini, karena di Cafe ini didesain seperti tumpukan barang-barang yang tidak terpakai layaknya tempat sampah. Rikkert Paauw dan Jet van Zwieten, merupakan dua orang designer yang berasal dari Belanda yang secara khusus membuat cafe ini untuk merayakan festival kecil di Utrecht. 

7. Maid cafe



Kafe melengkapi para pelayannya dengan pakaian cosplay. Selain menyajikan hidangan kopi dan makanan ringan, cafe ini juga menawarkan perawatan tubuh layaknya salon. Kafe dengan kostum cosplay ini sudah banyak ditemukan di China, Korea Selatan, Taiwan, Australia, Hongaria, Perancis, Meksiko, Kanada dan Amerika, Jepang.

8. Tongkat kayu Starbucks


Cafe yang unik ini di desain dengan mengunakan 2.000 batang kayu yang di rankai menjadi dinding dan langit-langit cafe. Cafe ini dapat anda temui di Fukoka, Jepang. Starbucks Coffee merupakan cafe kopi dengan nuansa yang unik, yang tak akan anda temui dimana pun juga.

Rabu, 17 September 2014

Ulat Bulu Nan Sedap dan Nikmat Untuk Disantap


Bila anda sedang berjalan-jalan di Jepang, jangan lewatkan untuk mencoba jenis kuliner yang satu ini. Bentuknya sangat menggelikan tapi rasanya hmmm lezat nya tiada tandingnya.



Di sebuah kedai kopi yang terletak di pasar kecil di Jepang, sebuah kedai kopi yang bernama Akai Tento no Koohi Ten atau The Red Tent Coffee Shop, menyediakan beragam kuliner jenis ulat bulu yang dapat disantap dan sangat lezat.



Jangan heran dan geli dengan ulat bulu yang satu ini, karena terbuat dari agar-agar dengan rasa manis yang nikmat. Ulat bulu - ulat bulu ini dibuat dengan beragam rasa seperti yogurt, blueberry, strawberry, dll.



Kuliner ini dijadikan teman minum kopi di kedai Akai Tento. Dengan harga 300 hingga 350 yen saja, anda dapat menikmati ulat bulu - ulat bulu ini tanpa rasa jijik dan nikmat tiada tara,


Bersumber dari : Dreamersradio


Selasa, 16 September 2014

Wow, Makanan Enak Ini Terbuat dari Batu!

Beragam jenis kuliner, seperti sup, kue-kue, kacang-kacangan ini tak dapat dimakan, Dreamers! Karena mereka semua terbuat dari batu. Berasal dari negara China, warga di daerah pegunungan China tau bagaimana menghargai batu yang indah sehingga dibuat jadi karya menakjubkan.



Dilansir dari OddityCentral , para warga yang tinggal di kota Liuzhou City China ini hampir menghabiskan waktu untuk mengumpulkan berbagai jenis batu., batu-batu yang mereka temukan tidak dibuat untuk perhiasan, melainkan untuk makanan!



atu-batu tersebut dirubah menjadi beragam jenis kuliner dan dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan batu yang bentuknya mirip dengan makanan.



Kota Lizhou City ini ternyata memang dikenal sebagai kota batu aneh, karena daerah tersebut menjadi ‘rumah’ bagi para pecinta batu. Terdapat seorang kolektor batu, Zhou Jiaqun, yang telah memamerkan 20 ton batu yang telah dirubah menjadi sekumpulan kuliner lezat.



Selain Zhou Jiaqun ada juga kolektor asal Nanjing, bernama Tang Xianfeng juga membuat karya 178 piring makanan yang terlihat seperti sungguhan!


Bersumber dari : Dreamersradio.com





Selasa, 09 September 2014

Luar Biasa Kreatif, Kue ini Bentuknya Transparan Menyerupai Tetesan Air



Sesuatu yang terlihat unik, jauh dari biasanya tentu akan menyita perhatian publik dan memancing rasa ingin tahu mengenai hal itu. Dalam dunia kuliner, berbagai makanan tak jarang kita temui memiliki beragam keunikan. Ide-ide kreatif dituangkan untuk menciptakan sebuah kreasi kuliner yang unik dan menggugah selera. Salah satunya yaitu kue asal Jepang berikut ini. 



Nyaris tertipu, begitu bening dan transparan terlihat menyerupai tetesan air yang berukuran besar. Bila anda belum tahu mungkin akan mengira bahwa ini bukanlah kue melainkan tetesan air. Namun inilah kreasi yang luar biasa unik, dilansir RocketNews24, makanan unik ini cukup populer di Jepang, dan lebih dikenal sebagai variasi lain dari kue beras, shingen mochi.

Mochi adalah sejenis makanan penutup yang diciptakan oleh Perusahaan Kinseiken. Kue ini ditaburi bubuk kedelai kinako dan disantap bersama sirup gula merah. Berbeda dengan mochi lainnya, mochi unik ini terbuat dari air yang berasal dari sumber air di pegunungan Jepang yang telah dipadatkan. Oleh karena itu kue ini disebut mizu (air) shingen mochi.



Tak cuma bentuknya yang unik, cara mengkonsumsi kue ini pun juga tak kalah unik. Menurut keterangan website resmi Kinseiken, kue air ini begitu lembut, dan langsung meleleh di mulut saat dimakan. Mizu shingen mochi dapat bertahan dalam bentuk tetesan air hanya dalam waktu 30 menit, setelah itu akan mencair dan menjadi genangan air. Itulah mengapa bila anda ingin menikmatinya disarankan tak membawanya pulang saat membelinya.



Sukses menyita perhatian publik, setelah sebelumnya diluncurkan musim panas tahun lalu, kue ini kabarnya akan kembali dijual musim panas tahun ini.


Bersumber dari : duniasejutawarna.blogspot.com



Kamis, 04 September 2014

Suku Kamaro di Papua, Ngemil Ulat Sagu & Cacing Tambelo

Timika - Salah satu yang unik dari suku-suku di Indonesia adalah apa yang dimakan mereka. Suku Kamaro di Papua, biasa makan ulat sagu dan cacing tambelo. Proteinnya sangat tinggi lho. Seperti apa rasanya ya?

Suku Kamaro tinggal di sekitar Kabupaten Timika di Papua. detikTravel pernah mengunjungi mereka beberapa waktu silam, ketika mereka menggelar semacam festival. Selain menari dan berjualan ukiran kayu, orang-orang Kamaro mengajak pengunjung mencicipi kuliner khas mereka yaitu ulat sagu dan cacing tambelo:

1. Ulat sagu

Ulat Sagu
Ulat sagu adalah ulat-ulat besar segemuk ibu jari. Ulat sagu adalah salah satu bahan makanan dan sumber protein penting untuk mereka.

Untuk mereka yang asing, mungkin jijik rasanya melihat ulat-ulat gemuk itu akan dimakan. Tapi serius, kandungan gizinya tidak diragukan lagi.


Ulat sagu bisa dimakan mentah, tapi bisa juga dibakar dulu. Rasanya lebih enak kalau dibakar, seperti disate. Kepala ulat sagu sangat keras dan tidak dimakan. Nanti cara memakannya adalah pegang kepalanya, gigit badannya, dan kepalanya lantas dibuang.


Rasanya adalah kenyal. Tekstur kulitnya seperti karet, namun daging di dalamnya seperti lemak. Rasanya nyaris tawar dengan sedikit beraroma seperti nangka. 

Sungguh kuliner unik dan tiada dua. Variasi lain dari ulat sagu ini dimakan dengan sagu dan dibungkus daun seperti pepes. Ulat sagu pun semakin berasa bumbunya.

2. Cacing Tambelo

Cacing Tambelo
Cacing tambelo, adalah cacing yang hidup di dalam kayu lapuk di hutan bakau di Timika. Suku Kamoro memang tinggal di dataran rendah dekat pantai. Oleh karena itu, mereka menjadikan cacing tambelo ini sebagai makanan pokok mereka.

Nah, cacing ini biasa dimakan mentah-mentah. Bentuknya seperti tentakel cumi-cumi yang biasa kita liat di pasar ikan.


Bagaimana memakan cacing tambelo? Pegang kepalanya, angkat tinggi-tinggi di atas mulut, masukan ke mulut sambil dikunyah pelan mulai dari buntutnya.

Warga Kamoro memakan langsung cacing tambelo. Tapi cacing tambelo ini biar lebih enak direndam di air jeruk nipis, jadi tidak perlu takut jijik. Rasanya enak! Sama saja seperti makan seafood seperti cumi.


Cacing tambelo ini ternyata dipercaya sebagai afrodisiak. Warga Suku Kamoro meyakini memakan cacing tambelo bisa menambah kejantanan para pria suku mereka.

Bersumber dari : Fitraya Ramadhanny - detikTravel